Teknik Menulis dan Kemampuan Berpikir Ilmiah
MODUL 3: Teknik
Menulis dan Kemampuan Berpikir Ilmiah
Kegiatan Belajar 1:
Menulis Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah hasil rangkaian gagasan yang
merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala
yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya
ilmiah adalah menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik, cermat,
tepat, jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis, dilengkapi dukungan dan pembuktian,
tulus, dan bersifat ekspositoris
Empat tabu bagi penulis ilmiah adalah mengakui tulisan orang
lain, menukangi, menutupi kebenaran dengan sengaja, dan menyulitkan pembaca.
Faktor yang mempengaruhi kualitas tulisan ilmiah dilihat dari
penggunaan bahasa adalah pemilihan kata yang tepat, pendefinisian yang tepat,
dan penulisan yang singkat. Sementara itu, tulisan ilmiah yang komunikatif
dapat dihasilkan dengan memperhatikan gaya menulis, penyampaian ide, dan
ekspresi.
Kegiatan Belajar 2:
Teknik Menulis Artikel Konseptual
Tiga faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan
efektivitas tulisan adalah panjang tulisan, judul, dan nada.
Abstrak tulisan konseptual (75-100 kata) mencakup informasi
tentang topik (yang dinyatakan dalam satu kalimat), tujuan, hipotesis, ruang
lingkup artikel, sumber yang digunakan (misalnya observasi personal, literatur
yang dipublikasikan), dan kesimpulan.
Kegiatan Belajar 3:
Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian
Tujuh aspek materi yang harus diperhatikan pada saat menulis
laporan atau artikel ilmiah (Bartol, 1981) adalah signifikansi pertanyaan
penelitian, reliabilitas dan validitas instrumen penelitian, kesesuaian hasil
dengan variabel yang diteliti, kesesuaian desain penelitian, keterwakilan
populasi dalam partisipan, penerapan standar etika, dan kesiapan pelaporan
hasil.
Tujuh aspek teknis yang harus diperhatikan kelengkapannya
dalam menulis laporan atau artikel hasil penelitian adalah halaman judul,
abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan referensi
MODUL 4: Menulis
Karya Ilmiah sesuai dengan Target Pembaca
Kegiatan Belajar 1:
Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan
Input dalam proses membaca ialah bahan tertulis yang dibaca,
sedangkan output-nya adalah pemahaman terhadap bahan tertulis tersebut. Input
lainnya dalam kegiatan membaca ialah kondisi yang mempengaruhi pembaca. Kondisi
tersebut di antaranya ialah kondisi internal pembaca yang meliputi pengetahuan
dan pengalaman sebelumnya.
Pengetahuan pembaca terhadap kata berhubungan dengan aspek
semantik, sintaktik, dan pragmatik dari kata tersebut. Aspek semantik berkaitan
dengan makna luas dari sebuah kata itu. Aspek sintaktik terkait dengan
pengkategorian kata. Pengetahuan pembaca mengenai aspek pragmatik memungkinkan
pembaca memahami arti kata dalam tulisan berdasarkan arti secara keseluruhan
dari tulisan tersebut.
Pemaknaan kata dijelaskan dalam dua teori berikut. Pertama,
makna kata merujuk pada objek yang dinyatakan oleh kata tersebut. Misalnya,
makna kata "kursi" terkait dengan objek yang digunakan untuk duduk.
Namun, tidak semua kata memiliki objek sebagai rujukannya. Teori lain
menyatakan bahwa kata tidak merujuk kepada objek tetapi pada konsep. Oleh
karena itu, kata tertentu tetap digunakan meskipun objeknya telah berganti.
Proses membaca dipengaruhi oleh empat kondisi pembaca, yaitu
(1) kemampuan pembaca dalam memproses kata dan kalimat,
(2) kemampuan pembaca memahami apa yang tersirat,
(3) kemampuan pembaca menangani kata-kata baru, dan
(4) kemampuan pembaca untuk memilih informasi dalam tulisan
berdasarkan kebutuhannya.
Kegiatan Belajar 2:
Target Pembaca
Pemahaman terhadap target pembaca dan karakteristiknya
merupakan kunci untuk membuat tulisan ilmiah yang berhasil. Penulis perlu
mencari tahu hal-hal yang terkait dengan target pembaca melalui pertanyaan
(1) siapa yang akan membaca tulisan ini,
(2) apa yang mereka ketahui mengenai subjek yang ditulis ini,
(3) mengapa mereka akan membaca tulisan ini, dan
(4) bagaimana mereka akan membaca tulisan ini?
Target pembaca digolongkan dalam
(1) masyarakat akademis,
(2) masyarakat ilmiah,
(3) penyandang dana, dan
(4) masyarakat umum.
Karakteristik dari target pembaca masyarakat akademis ialah
bersifat menguji terhadap tulisan ilmiah yang dibacanya. Pembaca memfokuskan
pada keakuratan informasi serta cara memperoleh informasi tersebut.
Karakteristik target pembaca ini ialah mereka membaca untuk
menambah pengetahuan keilmuan dalam bidangnya. Laporan ilmiah untuk target
pembaca masyarakat ilmiah mementingkan unsur kebaruan dan keaslian. Informasi
ilmiah yang baru dan orisinal sangat dihargai oleh target pembaca masyarakat
akademis.
Laporan ilmiah untuk target pembaca penyandang dana
menekankan pada kekonsistenan terhadap TOR. Informasi dalam laporan ilmiah
perlu konsisten dengan yang disyaratkan pada TOR. Meskipun laporan ilmiah
merupakan "pesanan" penyandang dana, namun objektivitas perlu dijaga
sesuai dengan etika ilmiah. Pengertian pesanan dalam hal ini, hanyalah
menyangkut tujuan kegiatan ilmiah, bukan pada hasilnya.
Penulisan yang ditujukan pada target pembaca masyarakat umum
memerlukan cara mengomunikasikan hasil penelitian yang hati-hati, cermat, dan
teliti. Pengungkapan harus lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam dengan
cara pengungkapan bahasa sehari-hari yang populer. Istilah teknis sedapat
mungkin dihindari agar memudahkan pembaca memahaminya. Topik yang diangkat
dalam tulisan difokuskan pada informasi yang sudah pasti saja yang sudah
disepakati oleh kebanyakan pakar. Laporan ilmiah dengan target pembaca
masyarakat umum perlu menekankan pada informasi yang praktis dan terkait dengan
kehidupan sehari-hari mereka.
0 Response to "Teknik Menulis dan Kemampuan Berpikir Ilmiah"
Posting Komentar