Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006
Tabel : Perbandingan
Kurikulum 2004 dan 2006
ASPEK
|
KURIKULUM 2004
|
KURIKULUM 2006
|
1. Landasan
Hukum
|
·
Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004
·
UU No. 20/1999 – Pemerintah-an Daerah
·
UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003
·
PP No. 25 Tahun 2000tentang pembagian kewenangan
|
·
UU No. 20/2003 – Sisdiknas
·
PP No. 19/2005 – SPN
·
Permendiknas No. 22/2006 – Standar Isi
·
Permendiknas No. 23/2006 – Standar Kompetensi Lulusan
|
2.
Implementasi /
Pelaksanaan
Kurikulum
|
·
Bukan dengan Keputusan/ Peraturan Mendiknas RI
·
Keputusan Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004.
·
Keputusan Direktur Dikme-num No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan
No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.
|
·
Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL
|
3.
IdeologiPendidik-
an yang
Dianut
|
·
Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten,
profesional dan kompetitif
|
·
Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten,
profesional dan kompetitif
|
4. Sifat (1)
|
·
Cenderung Sentralisme Pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat
secara rinci; Daerah/Sekolah hanya melaksanakan
|
·
Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun
oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.
|
5. Sifat (2)
|
·
Kurikulum disusun rinci oleh Tim Pusat (DitjenDikmenum/ Dikmenjur dan
Puskur)
|
·
Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim BSNP
|
6. Pendekatan
|
·
Berbasis Kompetensi
·
Terdiri atas : SK, KD, MP dan Indikator Pencapaian
|
·
Berbasis Kompetensi
·
Hanya terdiri atas : SK dan KD. Komponen lain dikembangkan oleh guru
|
7. Struktur
|
·
Berubahan relatif banyak dibandingkan kurikulum sebelumnya (1994 suplemen
1999)
·
Ada perubahan nama mata pelajaran
·
Ada penambahan mata pelajaran (TIK) atau penggabungan mata pelajaran (KN
dan PS di SD)
|
·
Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengem-bangan diri untuk
semua jenjang sekolah
·
Ada pengurangan mata pelajaran (Misal TIK di SD)
·
Ada perubahan nama mata pelajaran
·
KN dan IPS di SD dipisah lagi
·
Ada perubahan jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran
|
8. Beban Belajar
|
·
Jumlah Jam/minggu :
·
SD/MI = 26-32/minggu
·
SMP/MTs = 32/minggu
·
SMA/SMK = 38-39/minggu
·
Lama belajar per 1 JP:
·
SD = 35 menit
·
SMP = 40 menit
·
SMA/MA = 45 menit
|
·
Jumlah Jam/minggu :
·
SD/MI 1-3 = 27/minggu
·
SD/MI 4-6 = 32/minggu
·
SMP/MTs = 32/minggu
·
SMA/MA= 38-39/minggu
·
Lama belajar per 1 JP:
·
SD/MI = 35 menit
·
SMP/MTs = 40 menit
·
SMA/MA = 45 menit
|
9. Pengembangan
Kurikulum
lebih
lanjut
|
·
Hanya sekolah yang mampu dan memenuhi syarat dapat mengembangkan KTSP.
·
Guru membuat silabus atas dasar Kurikulum Nasional dan RP/Skenario
Pembelajaran
|
·
Semua sekolah /satuan pendidikan wajib membuat KTSP.
·
Silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP
·
Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
|
10. Prinsip
Pengembangan
Kurikulum
|
1. Keimanan, Budi
Pekerti Luhur, dan Nilai-nilai Budaya
2. Penguatan Integritas
Nasional
3. Keseimbangan Etika,
Logika, Estetika, dan Kinestetika
4. Kesamaan Memperoleh
Kesempatan
5. Perkembangan
Pengetahuan dan Teknologi Informasi
6. Pengembangan
Kecakapan Hidup
7. Belajar Sepanjang
Hayat
8. Berpusat pada Anak
9. Pendekatan
Menyeluruh dan Kemitraan
|
1. Berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan
kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan
berkesinam-bungan
6. Belajar sepanjang
hayat
7. Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah
|
11. Prinsip
Pelaksanaan
Kurikulum
|
Tidak
terdapat prinsip pelaksanaan kurikulum
|
1. Didasarkan pada
potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya.
1. Menegakkan lima
pilar belajar:
1. belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. belajar untuk
memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi orang lain,
5. belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembela-jaran yang efektif,
aktif, kreatif & menyenangkan.
3. Memungkinkan
peserta didik mendapat pelayanan perbaik-an, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisinya dengan
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi
ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
1. Dilaksanakan dalam
suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling meneri-ma dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada
5.
Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, dan meman-faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar.
6.
Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7.
Diselenggarakan dalam kese-imbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang
cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
|
12. Pedoman
Pelaksanaan
Kurikulum
|
1. Bahasa Pengantar
2. Intrakurikuler
3. Ekstrakurikuler
4. Remedial, pengayaan,
akselerasi
5. Bimbingan &
Konseling
6. Nilai-nilai
Pancasila
7. Budi Pekerti
8. Tenaga Kependidikan
9. Sumber dan Sarana
Belajar
10. Tahap Pelaksanaan
11. Pengembangan Silabus
12. Pengelolaan
Kurikulum
|
Tidak terdapat pedoman pelaksanaan kurikulum seperti pada Kurikulum
2004.
|
0 Response to "Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006"
Posting Komentar