Contoh RPP Pembelajaran Kelas Rangkap

Contoh RPP Pembelajaran Kelas Rangkap
Dimana banyaknya siswa kelas IV 8 siswa, kelas V 4 siswa dan kelas VI 12 siswa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan   :  SD
Mata Pelajaran         :  Bahasa Indonesia
Materi                       :  Cerita Anak
Kelas/Semester         :  IV, V dan VI
Alokasi Waktu         :  4  x 35 menit (1x pertemuan)
Kelasa IV
Standar Kompetensi
-          Memahami teks melalui membaca intensif dan membaca nyaring.
Kompetensi Dasar
-          Menemukan kalimat utama pada tiap paragraph melalui membaca intensif
Indikator
-          Membaca teks secara intensif
-          Menentukan kalimat utama dari tiap paragraph yang dibaca
-          Menuliskan kalimat utama dari paragraph yang dibaca
-          Membuat paragraph dari kalimat utama
Tujuan Pembelajaran
-          Setelah proses pembelajaransiswa dapat menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif.
Kelasa V
Standar Kompetensi
-          Memahami teks denga membaca sekilas, membaca memindai dan membaca cerita anak
Kompetensi Dasar
-          Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
Indikator
-          Meniliskan pokok-pokok isi cerita dalam cerita anak
-          Menuliskan ringkasan cerita anak dalam bahasa sendiri
-          Menyimpulkan
Tujuan Pembelajaran
-          Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu menyimpulkan isi cerita.
Kelasa VI
Standar Kompetensi
-          Memahami teks dengan membaca intensif
Kompetensi Dasar
-          Menentukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif
Indikator
-          Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif
-          Menceritakan kembali isi bacaaan dari bacaan yang telah dibaca
Tujuan Pembelajaran
-          Setelah proses pembelajaran siswa dapat menentukan makna yang tersirat dari suatu teks
1.       I. Model Pembelajaran
-          Kooparatif tipe Jigsaw
1.       II. Langkah Pembelajaran
A Pendahuluan (± 10 menit)
§  Salam, doa, absensi, mengelola kelas
§  Memperkenalkan materi
§  Membentuk 4 kelompok yang anggotanya 6 orang secara heterogen (siswa kelas IV 2 orang, kelas V 1 orang dan kelas VI 3 orang. Dengan penomoran dalam kelompok yaitu siswa kelas IV 2 orang yaitu nomor 1a dan 1b, kelas 5 1 orang nomor 2 dan kelas VI 3 orang no 3a,3b dan 3c)
B Inti (± 50 menit)
§  Anggota kelompok yang memiliki nomor yang sama membentuk kelompok baru dalam hal ini tim ahli nomor 1a dan 1b membentuk1 kelompok, nomor 2 1 kelompok dan nomor 3a, 3b dan 3c membentuk 1 kelompok. (siswa akan kembali ke kelompok kelas masing-masing)
§  Guru membagikan materi pembelajaran kepada kelompok baru (tim ahli)
§  Pada akhir waktu yang disediakan anggota kelompok kembali pada kelompok awal (yang terdiri atas 6 orang)
§  Dalam kelompok setiap anggota mengajarkan apa yng telah dipelajari kepada anggota kelompoknya
§  Guru membagikan LKS
C Penutup (± 10 menit)
§  Guru dan siswa melakukan refleksi
§  Menutup pembelajaran
1.       III. Sumber Belajar dan Media
A.     1. Sumber belajar
1).    Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas IV, V danVI
2).    Kurikulum KTSP
3).    Buku siswa (materi ajar)
4).    Lembar kerja siswa
5).    Lembar penilaian
1.       2. Media
Chart (cerita tentang materi yang akan diajarkan)
1.       IV. Penilaian
Teknik:
Tes
Penilaian Proses
§  Unjuk kerja
§  Lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru

Kelompok:  ……………
No
Nama siswa
Aspek Yang Dinilai
Æ©
NA
Disiplin
Kerjasama
Tanggung jawab
Partisipasi
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1.        1.
1.        2.
1.        3.
1.        4.
1.        5.
1.        6.
1.        7.
1.        8.
1.        9.
Ketua Kelompok : …………………………….
Anggota Kelompok:
1.       ……………
2.      ……………
3.      …………..
4.      …………..
5.      …………..
Keterangan:
1.       =  kurang
2.      =  cukup
3.      =  baik
Penilaian NA =   x 100%
Kelompok : ….
Dari teks cerita yang ada dipapan tentukan :
Kalimat utama dalam setiap paragraph
Alasan
Kesimpulan cerita tersebut
Makna yang tersirat dalam teks tersebut
Ketua Kelompok : …………………………….
Anggota Kelompok:
1.       ……………
2.      ……………
3.      …………..
4.      …………..
5.      …………..
Membaca Intensif Teks
Koperasi Sekolah
Koperasi sebagai perwujudan perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan merupakan sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai upaya untuk memelihara kesinambungan perkoperasian di Indonesia, perlu adanya usaha menciptakan kaderkader koperasi yang baik. Kader koperasi dapat diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan langsung yang dapat dilaksanakan di sekolah melalui pendirian koperasi sekolah.
Umumnya, koperasi sekolah didirikan di jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA. Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai koperasi sekolah, ada baiknya kita memahami dahulu apa yang dimaksud dengan koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya para siswa SD, SMP, SMA, madrasah, pesantren, atau sekolah yang setingkat dengan itu.
Koperasi sekolah didirikan berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Menteri Pendidikan Nasional) Nomor 51/M/SKB/III/1984 dan Nomor 158/P/1984. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi sekolah merupakan badan yang cukup penting untuk didirikan sebagai sarana siswa untuk belajar dan bekerja. Tujuan khusus didirikannya koperasi sekolah adalah sebagai berikut:
a. memelihara dan mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokrasi pada siswa sekolah;
b. mendidik siswa untuk selalu mempertinggi keterampilan dalam berkoperasi;
c. meningkatkan kesejahteraan ekonomi siswa;
d. mempermudah siswa dalam memenuhi kebutuhan sekolah;
e. menanamkan sejak awal jiwa kewirausahaan pada diri siswa.
Sebagai usaha yang berada di lingkungan sekolah, koperasi sekolah membuat berbagai jenis usaha yang berhubungan dengan kegiatan sekolah. Kegiatan di sekolah yang utama adalah proses belajarmengajar. Oleh sebab itu, koperasi sekolah dapat menyediakan berbagai kebutuhan guna memperlancar proses belajar-mengajar. Usaha koperasi sekolah, antara lain, usaha pertokoan, simpan pinjam, menyelenggarakan kafetaria, dan usaha jasa.
(Disarikan dari buku Ekonomi, 2007)
Menemukan Kalimat Utama dalam Paragraf
Paragraf merupakan gabungan kalimat yang dikendalikan oleh kalimat topik atau kalimat utama. Kalimat sebaiknya sudah merupakan pernyataan khusus, supaya pengembangan paragraf mudah dikerjakan. Kalimat pertama dalam paragraf biasanya merupakan kalimat topik atau kalimat utama, sedangkan kalimat-kalimat yang lain menjelaskan kalimat pertama.
Contoh
Koperasi sebagai perwujudan perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan merupakan sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai upaya untuk memelihara kesinambungan perkoperasian di Indonesia, perlu ada usaha menciptakan kader-kader koperasi yang baik. Kader koperasi dapat diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan langsung. Pendidikan dan pelatihan tersebut dapat dilaksanakan di sekolah melalui pendirian koperasi sekolah.
Kalimat utama pada paragraf di atas adalah Koperasi merupakan sektor perekonomian di Indonesia yang berasaskan kekeluargaan.
Setelah mengetahui jenis kalimat utama dan contohnya, coba tuliskan kalimat utama setiap paragraf teks “Koperasi Sekolah” tadi! Kerjakan di buku tugasmu dengan susunan seperti berikut ini!
Judul teks : “Koperasi Sekolah”
Kalimat utama :
a. Paragraf kedua        : _______________
b. Paragraf ketiga        : _______________
c. Paragraf keempat    : _______________
Bacalah secara menyeluruh cerita berikut
Seruni, gadis cilik berusia enam tahun. Dia hidup bersama ibu dan kakak perempuannya. Sang ayah meninggal dalam kecelakaan. Kini, ibunyalah yang menanggung beban hidup keluarganya.
Seruni lebih banyak meng habiskan waktu di rumah. Dia tidak memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tidak mempedulikannya. Seruni terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli. Seruni hanya dapat bermain dengan ibu dan kawan khayalannya.
Sampai suatu hari, dia bertemu dengan Diah. Diah adalah anak yang baik hati dan dapat dipercaya. Baru kali ini, Seruni bertemu dengan orang yang mampu memahami dirinya.
Sejak kedatangan Diah, Seruni lebih riang. Dia dapat berkomunikasi dengan menggerakkan jemarinya, sebagai bahasa isyarat. Diah yang mengajarkannya. Kini, jemari Seruni dapat bergerak dengan lincah. Ia dapat mengungkapkan isi hatinya.
Ada satu keinginan yang disampaikan Seruni kepada Diah. Seruni ingin mendengar, walaupun hanya sehari. Suatu hari, Seruni mengalami kecelakaan. Peristiwa ini menyebabkan Seruni tidak mampu lagi menggerakkan jemarinya. Dia pun kehilangan semangat hidupya.
Kisah Seruni ini banyak memberikan pelajaran berharga bagi pembaca. Cerita ini berusaha mengenalkan pelajaran arti hidup, terutama bersyukur atas sesuatu yang diberikan Tuhan. Kecacatan tubuh bukanlah segala-galanya untuk ditangisi. Rasa kasih sayang antarsesama bukan sekadar milik orang yang diciptakan sempurna keadaan badannya. Justru kitalah yang harus sadar mengasihi orang yang tidak memiliki kesempurnaan badan.
Sumber: Majalah Fantasi Kids, Januari 2005
Setelah selesai membaca cerita tersebut, tulislah nama tokoh cerita tersebut.
Bagaimanakah sifat tokoh Diah?
Menurutmu, apa sajakah latar yang ada dalam cerita itu?
Mengapa ibu Seruni yang menanggung beban hidup keluarganya?
Bagaimanakah sosok Seruni digambarkan?
Tulislah kesimpulan isi cerita dengan kata-katamu sendiri.
Menemukan Makna yang Tersirat dalam Teks
Untuk menemukan makna dalam suatu teks, kita harus membaca teks tersebut secara intensif. Dengan membaca secara intensif, kita dapat menemukan makna yang tersirat dalam teks tersebut.
Membaca Teks dan Memahami Isinya
Sisingamangaraja XII
“Tahukah kalian, di mana letak Danau Toba?” tanya Bu Wulan pada murid-murid kelas enam.
“Sumatra, Bu!”, jawab mereka.
“Ya, kalian betul. Tepatnya di daerah Tapanuli.
Apakah kalian tahu, siapa nama pahlawan yang berasal dari Tapanuli?” tanya Bu Wulan lagi.
“Tidak, Bu!”, jawab mereka bersamasama.
“Namanya Sisingamangaraja XII”, kata Bu Wulan.
“Apakah kalian sudah pernah mendengar tentang perjuangan Sisingamangaraja XII melawan penjajah Belanda?” tanya Bu Wulan lagi.
“Belum, Bu!”, jawab mereka.
“Baiklah, akan Ibu jelaskan”, kata Bu Wulan.
“Sisingamangaraja XII lahir pada tahun 1849. Dia adalah putra raja. Dia tinggal di Bakhara. Di Bakhara itulah pemimpin masyarakat Batak bertempat tinggal. Pada usia 18 tahun, ia menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Batak.
Pada waktu itu, Belanda meluaskan kekuasaannya sampai ke Tapanuli. Melihat itu semua, Sisingamangaraja XII tidak tinggal diam, dia berusaha melawan. Akhirnya meletuslah pertempuran di Bahal Batu pada tahun 1878. Pada saat itulah dimulai Perang Batak. Perang berlangsung sampai tahun 1907. Akhirya Bakhara jatuh ke tangan Belanda. Sisingamangaraja XII meneruskan perjuangannya ke tempat lain. Bersama rakyat, ia menyerang markas-markas pasukan Belanda.
Lama-kelamaan kekuatan Sisingamangaraja XII berkurang. Daerah Toba terpaksa ditinggalkannya dan menyingkir ke daerah Dairi. Belanda berusaha menangkapnya. Belanda mengerahkan pasukan yang terlatih untuk mencari tempat persembunyian Sisingamagaraja XII. Akhirnya tempat tersebut dapat ditemukan. Sisingamangaraja XII terkepung. Dia tertembak peluru serdadu Belanda. Sisingamangaraja XII gugur pada tanggal 17 Juni 1907.
“Apakah kalian sudah mengerti?” tanya Bu Wulan.
“Sudah, Bu!”, jawab murid-murid.
Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Kapan Sisingamangaraja XII dilahirkan?
2. Di manakah dia tinggal?
3. Pada usia berapa dia diangkat menjadi pemimpin masyarakat Batak?
4. Kapan pertempuran pertama antara pasukan Belanda dan Sisingamangaraja XII terjadi?
5. Apa penyebab pertempuran itu?
6. Berapa lama Perang Batak berlangsung?
7. Kapan Sisingamangaraja XII gugur?
Menemukan Makna yang Tersirat pada Suatu Bacaan
Kalian pasti sudah memahami cerita Bu Wulan tentang perjuangan Sisingamangaraja XII melawan penjajah Belanda. Di dalam bacaan tersebut, tentu terkandung makna yang ingin disampaikan penulis kepada para pembacanya. Makna dari sebuah bacaan tidak langsung dapat kita temukan karena makna tersebut tidak langsung ditulis dalam bacaan, tetapi tersirat dalam bacaa tersebut. Untuk menemukannya, kalian harus membaca bacaan tersebut secara intensif. Nah, sekarang jelaskan makna tersirat dari bacaan “Sisingamangaraja XII”.
Teks cerita anak beupa chart
Kesombongan Burung Nuri
DEO seekor burung nuri. Tinggal di hutan luas bersama binatang lainnya. Merasa paling tampan, Deo menjadi sombong. Tidak mau bergaul dengan temantemannya dan suka memamerkan diri. ”Di seluruh hutan ini, tidak ada burung lain yang setampan diriku,”
kata Deo dengan pongah di hadapan teman-temannya sesama burung.
”Kalian semua pasti juga mengagumi ketampananku ini.”
Teman-temannya hanya bisa gelenggeleng kepala. Mereka enggan bermain dengan Deo  arena sikapnya itu.
Pada suatu hari, Deo terbang sendirian mengelilingi hutan. Tanpa sengaja, ia menabrak ranting pohon yang tinggi. Sayapnya patah. Ia terjatuh ke tanah. Deo merasa kesakitan dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya.
Tiba-tiba, Deo mendengar suara elang di kejauhan. Suara itu semakin dekat. Deo sangat ketakutan. Jantungnya berdegup kencang. Ia begitu lemah dan tidak berdaya. Elang itu kini terbang melayang di atasnya, siap untuk menerkamnya.
Ketika Elang itu hendak memangsa Deo, sekawanan burung datang ke tempat itu. Mereka bersuara ribut untuk mengusir Elang. Melihat sekelompok burung yang cukup banyak tersebut, Elang mengurung-kan niatnya. Terbang menjauh dan mencari mangsa lainnya.
”Deo, ini kami. Kamu tenang saja karena kami datang untuk menolongmu,”
kata burung-burung tersebut.
Deo yang masih tergeletak di tanah merasa terharu. Ternyata, kawanan burung itu teman-temannya sendiri yang selama ini tidak dipedulikannya. Mereka lalu terbang menghampiri Deo dan membawanya pulang ke rumahnya.
Setelah dirawat beberapa minggu, Deo kembali sembuh seperti sediakala. Ia selalu mengingat kebaikan teman-temannya yang telah menyelamatkannya.
Sejak saat itu, Deo tidak sombong lagi. Ia kini senang bermain bersama temantemannya yang baik hati.
(Fino Yurio K)-m
Sumber: Kedaulatan Rakyat Minggu,
30 Oktober 2005


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Contoh RPP Pembelajaran Kelas Rangkap"

Posting Komentar